Model peradilan adversarial (juri) yang diterapkan Amerika Serikat menyebabkan peran juri sangat penting dalam menentukan apakah kesaksian seorang ahli dijadikan pertimbangan atau tidak. Model peradilan adversarial yang
tradisional hanya menentukan kriteria ahli, namun tidak menguji apakah isi keterangannya benar atau tidak (Daniel W. Shuman, 2007).
Untuk menguji admisibilitas isi keterangan ahli maka diterapkan "Daubert Standard", yang kriterianya berasal dari 3 kasus di Amerika Serikat, yaitu:
(1). Daubert v. Merrell Dow Pharmaceutical, Inc.;
(2). Joiner v. General Electric Co.;
(3). Kuhmo Tire Co. Ltd. v. Carmichael.
Dari kasus Daubert dan Kuhmo ditegakkan ketentuan yang disebut "gatekeeper" yang memungkinkan hakim menjadi "penjaga pintu" untuk menyeleksi admisibiltas ahli dan kesaksiannya. Dari kasus Joiner ditegakkan ketentuan tentang kriteria admisibilitas ahli dan keterangannya saat mengajukan banding.
1. whether the expert's theory and underlying methodology can be, or has, been tested;
2. whether the technique or theory has been subjected to peer review and publication;
3. whether the technique or theory has a "known or potential rate of error"; and
4. whether the technique or theory has been generally accepted in the scientific community.
Terjemahan bebas:
- Apakah teori dan metodologi yang digunakan ahli itu dapat atau sudah pernah diuji;
- Apakah teknik atau teori yang digunakan ahli itu sudah pernah diajukan dalam review peer groupnya atau sudah dipublikasikan;
- Apakah teknik atau teori yang digunakan ahli tersebut mempunyai tingkat kesalahan yang sudah diketahui; dan
- Apakah teknik dan teori yang digunakan sudah diterima oleh komunitas ilmiah.
Kriteria "Daubert Standard" ini menyempurnakan alat uji "Frye Test" yang menekankan "general acceptance test" menjadi "reliability test". Dengan "Daubert Standard" seorang ahli tidak harus seorang "scientist".
Yang paling penting adalah proses peradilan dapat menentukan apakah kesaksian yang diberikan ahli itu memiliki "reliable basis in the knowledge and experience of his discipline"
Kriteria admisibilitas "Daubert Standard" ini kemudian diakomodasi "Federal Court" Amerika Serikat dan mengkodifikasikannya dalam "Federal Rule of Evidence 702", yang isinya:
"Testimony by Experts.
If scientific, technical, or other specialized knowledge will assist the trier of fact to understand the evidence or to determine a fact in issue, a witness qualified as an expert by knowledge, skill, experience, training, or education, may testify thereto in the form of an opinion or otherwise, if (1) the testimony is based upon sufficient facts or data, (2) the testimony is the product of reliable principles and methods, and (3) the witness has applied the principles and methods reliably to the facts of the case".
Sumber: http://www.cornell.edu/rules/fre/index.html
Aplikasi "Daubert Standard" dalam sistem peradilan di Amerika Serikat tidak seragam. Ada negara bagian yang tetap memakai "Frye Test", ada pula yang memakai "Daubert Standard" dengan berbagai
variasinya. Penerapan "Daubert Standard" secara penuh dilakukan di sembilan negara bagian. Negara bagian lain ada yang masih menggunakan "Frye Test" atau salah satu kombinasi dari "Daubert Standard". Dalam konteks jenis perkara yang disidangkan, penerapan "Daubert Standard" sangat efektif untuk perkara pencemaran lingkungan.
Dalam perspektif peradilan perkara dugaan malpraktik medik, "Daubert Standard" adalah antisipasi untuk menjawab "evidence-based medicine", walaupun aplikasinya masih terbatas. "Daubert Standard" juga merubah penentuan admisibilitas ahli yang dipilih oleh juri. "Frye Test" lebih menekankan kesaksian ahli yang berasal dari lingkungan disiplin keilmuan yang sama. "Daubert Standard" memungkinkan pendapat ahli yang independen dipakai dalam proses persidangan (David E. Bernstein, 2007).
Sebelum "Daubert Standard" diterapkan, pendekatan yang dipakai untuk memilih ahli terfokus pada kualifikasi ahlinya saja (syarat formil dan syarat materil untuk orangnya) dan tidak melakukan pengujian secara cermat terhadap validitas dan prosedur yang dipakai ahli tersebut. Dengan "Daubert Standard", maka "junk Science" dan "false testimony" secara dini dapat dicegah masuk kedalam pertimbangan juri sebelum mengambil keputusan.
Hakim menjadi "gatekeeper" (Gate-keeper: a person, system that decide whether something will be allowed or allowed to reach a particular place or person) untuk menentukan ahli yang tepat dan kredibel dalam memberi keterangan, sehingga juri hanya mendengar kesaksian yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.